contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Minggu, 15 Januari 2012


~Dikala senja menyapa~
ku sentuh rasa lewat tarian pena jingga,
goresan tinta mewarnai cakrawala,
sketsa senja nampak sendu nan syahdu,
terlukis biru, hijau, dan ungu

aku berlalu dari ruang pucat yang bisu,
alunan melodi mengalun tak jemu,
berayun-ayun seirama senja kelabu,
denting rintik menyertai tarian kupu-kupu,

aku terpaku,
langit berhiaskan lagu rindu,
ku coba menjangkau senandung yang merdu,
hingga waktu membelenggu,

elok rupa senja dikala itu

~Hai merah~! :)
Tertangkap kilasan wajah
Bersembunyi di balik hati yang resah
Nampak susah
Nampak marah

Seperti tak kenal lelah
Sadari hati yang gundah
Terus, terus tak menyerah
Meski harus hujan darah

Hai, kau nampak gelisah
Usah kau menyalah
Kau tak bersalah
Pada pemangku sumpah
Tengoklah, hai merah

~Tiada Terbalas~
Sketsa purnama emas
Masih bersembunyi dibalik cemara kipas
Bias bianglala memantul jelas
Menorehkan hati yang selaras

Ku hias dalam tarian kanvas
Wajahmu yang nampak cemas
Peristiwa tahun lalu tanpa batas
Bualan hujan mengguyur dengan deras

ketika ku termangu di sudut teras
Senyum manismu nampak sekilas
ku lepas semua rindu yang membekas
namun semua itu tiada terbalas


~Antara Langit Biru Cemerlang di Pagi Hari dan Mendungnya Hati~
Aku tersentak dengan nyanyian pagi
Senandungnya mewarnai hari
Indah, cerah mempesona hati
Ku intip dari balik tirai jati
Mentari tersenyum melebihi
alunan bunga lili

Aku terpesona
Kala mentari tersenyum ceria
Tapi apa mau dikata
Melodi hati ini tak dapat menyapa
Indahnya pagi yang mempesona

Pagiku kelabu
Haiku abu-abu
Wajahku nampak sendu
Mendung, muram, membisu

Andai kau tahu
Nada hati dari raut mukaku
Pasti kau akan pilu
Menjerit, menghimpit beradu
Semua rasa menjadi satu


~Jangan Menangis Bunda~
Usah kau tanya
Usah kau lara
Hapus tetes mata
yang jatuh mendahului hujan

Manakala semua menjadi nyata
jangan kau buat sengsara
Dirimu yang makin tua
Dari hari ke hari
Semakin merajalela

Oh, Bunda
Aku merasa iba
Akan dirimu yang teraniaya
Nestapa
Menderita
Dihina
Dicerca

Jangan menangis bunda
Satu tetes air mata
Tak dapat mengubah segalanya

Jangan menangis bunda
Aku percaya,semua akan baik-baik saja
Kelak hidup kita
Senantiasa dalam lindungan-Nya
Bahagia selamanya


~I love U Mama~
Aku tak pernah mengharapkan semuanya
Aku tak pernah mengingankan semuanya
Aku tak pernah mengimpikan semuanya
Dan aku tak pernah menanyakan semuanya

Sebenarnya
Aku tak memiliki apa-apa
Sampai aku melihat dunia
Baru itu aku merasakan semua

Kasih sayang yang kau beri tak ada habisnya
Seperti air mengalir yang tiada bermuara
Siang malam kau jaga
Tak kenal lelah dan asa

Aku bangga
Aku bahagia
Kaulah juara
Kaulah pelipur hati yang lara

I love U mama :)


~Melodi cinta untuk bunda~
Hanya ini yang bisa aku berikan
Hanya ini yang bisa aku nyatakan
Hanya ini yang bisa aku sampaikan

Hanya ini yang bisa aku nyanyikan
Hanya ini yang bisa aku senandungkan
Hanya ini yang bisa aku serukan

Hanya lantunan melodi cinta
Hanya senandung dari hatiku untuk bunda
Hanya sebuah nada sederhana
Lagu cintaku untuk bunda


~BAWAKAN AKU PELANGI~
Ku ingin pelangi dari genggamanmu
tuk warnai duniaku
yang abu-abu

Ku ingin pelangi dari cintamu
tuk warnai hariku
yang sendu

ku ingin pelangi
Sungguh aku ingin pelangi
Bawakan aku pelangi
tuk menyinari hati
yang sepi

Pelangi
Pelangi
Bawakan aku pelangi
Karena aku ingin membaur bersama pelangi
yang sedang menari
tralala, trilili
Senangnya hati ini

~Bidadari Pagi~☺
Pagi menghiasi kuntum hati
Bagai seikat pelangi di taman asri
Aku masih menanti nyanyian simfoni
Di sini aku berpuisi

Berbagi intuisi
Berimaji
Seakan berlari
mengikuti alunan melodi

Saat kau gunting pelangi untuk ikat rambutku
Bidadari tak dapat turun ke bumi untuk memelukku
Aku di sini mengadu pada diri sendiri
Senyum terekam dalam lukisan Davinci

Di rebak rambut kusibak
Tercium aroma melati menggeretak
Senyum manja menyeruak
Akulah bidadari
Bidadari pagi


Nyanyian hujan ♫♫♫.....
Nyanyian hujan
membawa keindahan
Di atas sebuah dahan
Hingga tak ada lagi kerisauan

Nyanyian hujan
Memberi kebaikan
Mengalir dengan senyuman
Menghapus kesunyian
Melepas angan-angan

Nyanyian hujan
Mengingatkan kerinduan
Pada sang pujaan
Pemberi jalan
Pembuka kebahagiaa


~Imaji di Pagi hari~
Pagi ini menebarkan embun
Pagi ini memekarkan bunga
Pagi ini menerbangkan layang-layang
Pagi ini menumbuhkan rumput

Mencoba memetik blackberry
Mencoba mendirigeni nyanyian burung
Mencoba mengecat langit
Mencoba menghangatkan angin

Pagiku mewarnai bunga-bunga
Pagiku memasang pelindung matahari
Pagiku melembutkan awan
Pagiku menanam pohon
Pagiku menggelar selimut

Ini igauku, ini pagiku, dan ini imajiku


~Inginnya Aku~
Aku. Ini aku. Hanya aku. Aku, siapa??
Aku. Aku ini aku
Aku ya aku
Aku ya diriku
Bukan dia
Bukan mereka

Aku, siapa??
Aku
Aku dan aku
Aku ini
Aku hanya
Ya aku
Bukan dirinya

Siapa??
Hanya aku dan aku
Ini aku
Inginku
Bukan dia

Ini memang aku
Ini memang diriku
Bukan inginnya
Inginnya aku

Aku ini adalah aku
Aku adalah aku
Aku adalah diriku

Aku hanya mencoba
Diriku hanya berusaha
Karena ini adalah inginnya aku

Membuat langit birunya kembali cemerlang
Karena aku hanya sebuah cahaya lampu
Yang ingin menjadi seterang mentari
Inginnya aku
ya diriku
Aku


~Salahkah hujan ??~
Pagi ini langit sangatlah mendung
Sebagian orang menjadi murung
Sebagian lainnya berselimut sarung
Tapi sebagian juga berharap untung

Orang-orang kembali murung dan lesu
karena melihat langit tak biru
padahal langit tak bermaksud begitu
prasangkalah yang merusaknya selalu

Tak ada yang salah dengan langit
hujan yang turun tak sedikit
deras mengguyur melejit
yang berjajar di antara parit




~Ada bulan di matamu~
Di matamu kulihat bulan
Teduh bercahaya lembut menawan
Hati terpaku dalam tawanan
Seuntai kata hanya mampu terangkum dalam senyuman

Kau tatap aku seperti ada cinta
Bergetar ku memandangmu bak pertama kali jumpa
dan rona wajahku terkesiap mati gaya
Matamu bulan bersinar penuh warna

Cahayamu membuatku terpaku
Menunjukkanku jalan setapak yang berkilau di hatimu
Kau bawa diriku dalam kampung hidupmu
Bulan d imatamu sempurna untukku

~Cerita Pelangi Cinta~
Pelangi berkilau di langit jauh
Aku bersandar pada pohon beringin teduh
Angin berhembus seakan merengkuh
Menerbangkan tiap helai rambut yang saling menjauh

Pelangi mengambang menjalin untai gerimis
Senandungnya tipis mengikuti ritmis
Menjulang tinggi mengikuti baris
Terkesan oleh senyum pelangi manis

Gradasi warna penuh cinta
Melukis selendang hati bidadari yang ceria
Menari-nari digelitik awan merah muda
Berbagi rasa cerita pelangi cinta

~Sketsa Taman Cinta~
Ini hari Minggu
Aku di taman duduk berlagu
Menyapa pohon-pohon waru
Diantara ayunan pohon tebu

Matahari jam sembilan lewat satu
Berayun-ayun diantara daun jambu
Lihatlah kupu-kupu itu
Hinggap manis di punggung jariku

Langit biru
Lembaran awan selembut beludru
Mengadu pada kuntum hati yang lugu
Apa kau tahu, rasanya kepalaku sebesar labu

Taman ini sungguh syahdu
Disini ku tuang semua rindu
Pada peristiwa sewindu yang lalu
Tak ingin ku tunggu, apalangi bertemu

Biarlah aku menikmati tetes salju
Di taman ini selalu
Sampai waktu membelenggu
Hingga aku merasa jemu


~Senandung Gerimis~
Gerimis berbaris tipis
Pendar-pendar tarian pelangi teriris
Tik tik gerimis menangis
Dengar melodi puitis yang melankolis

Ada senandung di tengah rinai
Di balik batu-batu kali
Ada yang menari
Di antara senandung hati

Angin masih berirama
Di sela daun-daun kelapa
Menyusup penat jiwa
Jiwa yang ingin tertawa

Kabut merimba di senja
Menggores tenteram langit jingga
Burung camar enggan berirama
Mengalir hening ke relung sukma
Di jendela nako tua
Tetes-tetes embun tetap berirama
Menandakan hati yang gembira
Senada gerimis di luar sana

~Aku dan Mereka~
Kita beda, namun sama
Kita ukir memori tawa
Canda ceria suka dan duka
Terekam bagai sinema
Nian beku dalam kalbu

Perspektif naluri cita cinta
Tersekap bingkai emosi
Dalam perjalanan edukasi
Bagai sungai ke muara
Mengalir deras tiada habisnya

Di sinilah kugapai asa
Asa nyata dalam cerita
Berduapuluh tujuh tawa
Menjalani satu realita
Spirit kian gelora

Kami yang tengah berkelana
Di tengah gurun keronta
TakdirMu akan kami tuju
Demi asa yang menunggu
Semua berawal dari ruang ini


satnite!!~ ini malam punya minggu, aku duduk termangu, ditemani lagu2, itu melulu, kakiku kaku,, mengikuti alunan melodi sendu, oh malam minggu, kelabu,!!~ hmm,, malam minggu punya ayah dan ibu~ romantis menderu, mengintip mereka dari balik slambu~ tak bisa mengganggu, terus bagaimana dg aku??

0

0 komentar:

Posting Komentar

Mataku Kamera

Mataku Kamera
Tahukah anda, mata itu seperti kamera yang bisa merekam apa yang anda lihat

my name is . . .

my name is . . .
nama saya 'nama;' :D

Total Tayangan Halaman

♥Wellcome to ismi's blog :D Don't walk behind me I may not lead Don't walk in front of me I may not follow Just walk beside me and be my friend ☺☺♫♫♪♪

Behind

Behind
@selecta

si Micin

si Micin
Photoshot

(k)ismi(s)

(k)ismi(s)
look at . . .

Labels

Blogger templates

Blogger news

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto Saya
Ismiatul Mukarromah
Batu, Malang, Jawa Timur, Indonesia
I'm just an ordinary girl. Suka chocolate, nulis, baca, nyanyi, tertarik pada seseorang yg membuatku "wah", aku suka banget desain, ngedit foto, buat modeling 3D. Masih menjadi murid di SMKN 3 Batu jurusan multimedia. banyak banget yang aku inginkan, ingin ini ingin itu banyak sekali hahha kyk doraemon aja. Bawel, doyan baca buku, komik ama novel, suka bikin cerpen ama puisi, suka corat-coret, suka chocolate, kopi dan susu, suka ngedit" gj (gombal jemek). Pertama kenal mungkin anda akan berpendapat bahwa saya ini pendiam, tapi kalo udah kenal,, hmmm dijamin ketagihan (apaan sih) :D ketagihan pengen ketemu aku maksudnya haha. Aku suka sesuatu yang romantis, sesuatu yang harum. Prioritas utama "SEKOLAH" nomor satu. Tapi childishya gak ketulungan.
Lihat profil lengkapku

What's going on?

Entri Populer

Followers