~Dikala senja menyapa~
ku sentuh rasa lewat tarian pena jingga,
goresan tinta mewarnai cakrawala,
sketsa senja nampak sendu nan syahdu,
terlukis biru, hijau, dan ungu
aku berlalu dari ruang pucat yang bisu,
alunan melodi mengalun tak jemu,
berayun-ayun seirama senja kelabu,
denting rintik menyertai tarian
kupu-kupu,
aku terpaku,
langit berhiaskan lagu rindu,
ku coba menjangkau senandung yang merdu,
hingga waktu membelenggu,
elok rupa senja dikala itu
~Hai merah~! :)
Tertangkap kilasan wajah
Bersembunyi di balik hati yang resah
Nampak susah
Nampak marah
Seperti tak kenal lelah
Sadari hati yang gundah
Terus, terus tak menyerah
Meski harus hujan darah
Hai, kau nampak gelisah
Usah kau menyalah
Kau tak bersalah
Pada pemangku sumpah
Tengoklah, hai merah
~Tiada Terbalas~
Sketsa purnama emas
Masih bersembunyi dibalik cemara kipas
Bias bianglala memantul jelas
Menorehkan hati yang selaras
Ku hias dalam tarian kanvas
Wajahmu yang nampak cemas
Peristiwa tahun lalu tanpa batas
Bualan hujan mengguyur dengan deras
ketika ku termangu di sudut teras
Senyum manismu nampak sekilas
ku lepas semua rindu yang membekas
namun semua itu tiada terbalas
~Antara Langit Biru
Cemerlang di Pagi Hari dan Mendungnya Hati~
Aku tersentak dengan nyanyian pagi
Senandungnya mewarnai hari
Indah, cerah mempesona hati
Ku intip dari balik tirai jati
Mentari tersenyum melebihi
alunan bunga lili
Aku terpesona
Kala mentari tersenyum ceria
Tapi apa mau dikata
Melodi hati ini tak dapat menyapa
Indahnya pagi yang mempesona
Pagiku kelabu
Haiku abu-abu
Wajahku nampak sendu
Mendung, muram, membisu
Andai kau tahu
Nada hati dari raut mukaku
Pasti kau akan pilu
Menjerit, menghimpit beradu
Semua rasa menjadi satu
~Jangan Menangis
Bunda~
Usah kau tanya
Usah kau lara
Hapus tetes mata
yang jatuh mendahului hujan
Manakala semua menjadi nyata
jangan kau buat sengsara
Dirimu yang makin tua
Dari hari ke hari
Semakin merajalela
Oh, Bunda
Aku merasa iba
Akan dirimu yang teraniaya
Nestapa
Menderita
Dihina
Dicerca
Jangan menangis bunda
Satu tetes air mata
Tak dapat mengubah segalanya
Jangan menangis bunda
Aku percaya,semua akan baik-baik saja
Kelak hidup kita
Senantiasa dalam lindungan-Nya
Bahagia selamanya
~I love U Mama~
Aku tak pernah mengharapkan semuanya
Aku tak pernah mengingankan semuanya
Aku tak pernah mengimpikan semuanya
Dan aku tak pernah menanyakan semuanya
Sebenarnya
Aku tak memiliki apa-apa
Sampai aku melihat dunia
Baru itu aku merasakan semua
Kasih sayang yang kau beri tak ada
habisnya
Seperti air mengalir yang tiada bermuara
Siang malam kau jaga
Tak kenal lelah dan asa
Aku bangga
Aku bahagia
Kaulah juara
Kaulah pelipur hati yang lara
I love U mama :)
~Melodi cinta untuk
bunda~
Hanya ini yang bisa aku berikan
Hanya ini yang bisa aku nyatakan
Hanya ini yang bisa aku sampaikan
Hanya ini yang bisa aku nyanyikan
Hanya ini yang bisa aku senandungkan
Hanya ini yang bisa aku serukan
Hanya lantunan melodi cinta
Hanya senandung dari hatiku untuk bunda
Hanya sebuah nada sederhana
Lagu cintaku untuk bunda
~BAWAKAN AKU PELANGI~
Ku ingin pelangi dari genggamanmu
tuk warnai duniaku
yang abu-abu
Ku ingin pelangi dari cintamu
tuk warnai hariku
yang sendu
ku ingin pelangi
Sungguh aku ingin pelangi
Bawakan aku pelangi
tuk menyinari hati
yang sepi
Pelangi
Pelangi
Bawakan aku pelangi
Karena aku ingin membaur bersama pelangi
yang sedang menari
tralala, trilili
Senangnya hati ini
~Bidadari
Pagi~☺
Pagi menghiasi
kuntum hati
Bagai
seikat pelangi di taman asri
Aku
masih menanti nyanyian simfoni
Di
sini aku berpuisi
Berbagi
intuisi
Berimaji
Seakan
berlari
mengikuti
alunan melodi
Saat
kau gunting pelangi untuk ikat rambutku
Bidadari
tak dapat turun ke bumi untuk memelukku
Aku
di sini mengadu pada diri sendiri
Senyum
terekam dalam lukisan Davinci
Di
rebak rambut kusibak
Tercium
aroma melati menggeretak
Senyum
manja menyeruak
Akulah
bidadari
Bidadari
pagi
Nyanyian
hujan ♫♫♫.....
Nyanyian hujan
membawa
keindahan
Di
atas sebuah dahan
Hingga
tak ada lagi kerisauan
Nyanyian
hujan
Memberi
kebaikan
Mengalir
dengan senyuman
Menghapus
kesunyian
Melepas
angan-angan
Nyanyian
hujan
Mengingatkan
kerinduan
Pada
sang pujaan
Pemberi
jalan
Pembuka
kebahagiaa
~Imaji
di Pagi hari~
Pagi ini menebarkan
embun
Pagi ini memekarkan
bunga
Pagi ini
menerbangkan layang-layang
Pagi ini menumbuhkan
rumput
Mencoba memetik
blackberry
Mencoba mendirigeni
nyanyian burung
Mencoba mengecat
langit
Mencoba
menghangatkan angin
Pagiku mewarnai
bunga-bunga
Pagiku memasang
pelindung matahari
Pagiku melembutkan
awan
Pagiku menanam pohon
Pagiku menggelar
selimut
Ini igauku, ini
pagiku, dan ini imajiku
~Inginnya
Aku~
Aku.
Ini aku. Hanya aku. Aku, siapa??
Aku.
Aku ini aku
Aku
ya aku
Aku
ya diriku
Bukan
dia
Bukan
mereka
Aku,
siapa??
Aku
Aku
dan aku
Aku
ini
Aku
hanya
Ya
aku
Bukan
dirinya
Siapa??
Hanya
aku dan aku
Ini
aku
Inginku
Bukan
dia
Ini
memang aku
Ini
memang diriku
Bukan
inginnya
Inginnya
aku
Aku
ini adalah aku
Aku
adalah aku
Aku
adalah diriku
Aku
hanya mencoba
Diriku
hanya berusaha
Karena
ini adalah inginnya aku
Membuat
langit birunya kembali cemerlang
Karena
aku hanya sebuah cahaya lampu
Yang
ingin menjadi seterang mentari
Inginnya
aku
ya
diriku
Aku
~Salahkah
hujan ??~
Pagi
ini langit sangatlah mendung
Sebagian
orang menjadi murung
Sebagian
lainnya berselimut sarung
Tapi
sebagian juga berharap untung
Orang-orang
kembali murung dan lesu
karena
melihat langit tak biru
padahal
langit tak bermaksud begitu
prasangkalah
yang merusaknya selalu
Tak ada yang salah
dengan langit
hujan yang turun tak
sedikit
deras mengguyur
melejit
yang berjajar di
antara parit
~Ada bulan di matamu~
Di
matamu kulihat bulan
Teduh
bercahaya lembut menawan
Hati
terpaku dalam tawanan
Seuntai
kata hanya mampu terangkum dalam senyuman
Kau
tatap aku seperti ada cinta
Bergetar
ku memandangmu bak pertama kali jumpa
dan
rona wajahku terkesiap mati gaya
Matamu
bulan bersinar penuh warna
Cahayamu
membuatku terpaku
Menunjukkanku
jalan setapak yang berkilau di hatimu
Kau
bawa diriku dalam kampung hidupmu
Bulan
d imatamu sempurna untukku
~Cerita Pelangi
Cinta~
Pelangi
berkilau di langit jauh
Aku
bersandar pada pohon beringin teduh
Angin
berhembus seakan merengkuh
Menerbangkan
tiap helai rambut yang saling menjauh
Pelangi
mengambang menjalin untai gerimis
Senandungnya
tipis mengikuti ritmis
Menjulang
tinggi mengikuti baris
Terkesan
oleh senyum pelangi manis
Gradasi
warna penuh cinta
Melukis
selendang hati bidadari yang ceria
Menari-nari
digelitik awan merah muda
Berbagi
rasa cerita pelangi cinta
~Sketsa Taman Cinta~
Ini
hari Minggu
Aku di
taman duduk berlagu
Menyapa
pohon-pohon waru
Diantara
ayunan pohon tebu
Matahari
jam sembilan lewat satu
Berayun-ayun
diantara daun jambu
Lihatlah
kupu-kupu itu
Hinggap
manis di punggung jariku
Langit
biru
Lembaran
awan selembut beludru
Mengadu
pada kuntum hati yang lugu
Apa
kau tahu, rasanya kepalaku sebesar labu
Taman
ini sungguh syahdu
Disini
ku tuang semua rindu
Pada
peristiwa sewindu yang lalu
Tak
ingin ku tunggu, apalangi bertemu
Biarlah
aku menikmati tetes salju
Di
taman ini selalu
Sampai
waktu membelenggu
Hingga
aku merasa jemu
~Senandung Gerimis~
Gerimis
berbaris tipis
Pendar-pendar
tarian pelangi teriris
Tik
tik gerimis menangis
Dengar
melodi puitis yang melankolis
Ada
senandung di tengah rinai
Di
balik batu-batu kali
Ada
yang menari
Di
antara senandung hati
Angin
masih berirama
Di
sela daun-daun kelapa
Menyusup
penat jiwa
Jiwa
yang ingin tertawa
Kabut
merimba di senja
Menggores
tenteram langit jingga
Burung
camar enggan berirama
Mengalir
hening ke relung sukma
Di
jendela nako tua
Tetes-tetes
embun tetap berirama
Menandakan
hati yang gembira
Senada
gerimis di luar sana
~Aku dan Mereka~
Kita
beda, namun sama
Kita
ukir memori tawa
Canda
ceria suka dan duka
Terekam
bagai sinema
Nian
beku dalam kalbu
Perspektif
naluri cita cinta
Tersekap
bingkai emosi
Dalam
perjalanan edukasi
Bagai
sungai ke muara
Mengalir
deras tiada habisnya
Di
sinilah kugapai asa
Asa
nyata dalam cerita
Berduapuluh
tujuh tawa
Menjalani
satu realita
Spirit
kian gelora
Kami
yang tengah berkelana
Di
tengah gurun keronta
TakdirMu
akan kami tuju
Demi
asa yang menunggu
Semua
berawal dari ruang ini
satnite!!~ ini malam
punya minggu, aku duduk termangu, ditemani lagu2, itu melulu, kakiku
kaku,, mengikuti alunan melodi sendu, oh malam minggu, kelabu,!!~
hmm,, malam minggu punya ayah dan ibu~ romantis menderu, mengintip
mereka dari balik slambu~ tak bisa mengganggu, terus bagaimana dg
aku??







